Buletin Prahu-Hub
Berita & Update
Mengenal 3 Tradisi Unik Asal Balikpapan dan Sekitarnya

Jelajahi kekayaan budaya Kalimantan Timur sambil merencanakan perjalanan lautmu ke Balikpapan!
Setiap daerah di Indonesia memiliki keunikan tradisi dan budaya, termasuk Balikpapan dan sekitarnya. Meski dikenal sebagai kota industri dan pelabuhan utama di Kalimantan Timur, Balikpapan tetap menyimpan jejak adat istiadat yang diwariskan secara turun-temurun.
Jika kamu sedang merencanakan perjalanan ke Balikpapan dengan kapal RoRo, luangkan waktu untuk mengenal tiga tradisi khas yang masih dilestarikan hingga hari ini. Tak hanya memperkaya pengalaman liburan, mengenal budaya lokal juga membuat perjalananmu lebih bermakna!
1. Bebuang – Ritual Leluhur Suku Bugis di Tepi Pelabuhan
Balikpapan merupakan kota multietnis, salah satunya dihuni oleh komunitas Suku Bugis. Mereka memiliki tradisi unik bernama Bebuang, sebuah ritual yang dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur mereka.
Yang menarik, dalam kepercayaan Suku Bugis setempat, leluhur mereka diyakini memiliki wujud menyerupai buaya. Oleh karena itu, ritual Bebuang dilakukan dengan cara meletakkan sesaji di tepi pelabuhan atau dermaga—lokasi yang diyakini sebagai tempat “perlintasan roh”.
🎁 Isi sesaji biasanya berupa ayam putih hidup, pisang, telur, makanan tradisional, hingga uang logam. Ritual ini biasanya dilakukan menjelang momen penting dalam keluarga, seperti kelahiran, pernikahan, atau kehamilan tujuh bulan.
Jika kamu berkunjung ke pelabuhan Balikpapan dan melihat ritual ini, kamu sedang menyaksikan warisan budaya yang masih hidup hingga kini.
2. Festival Erau – Pesta Rakyat Kesultanan Kutai
Meskipun Festival Erau berasal dari Tenggarong, Kutai Kartanegara, tradisi ini punya pengaruh budaya yang meluas hingga ke Balikpapan dan sekitarnya. Festival ini merupakan bentuk modernisasi dari ritual adat Erau, yang berasal dari masa kejayaan Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.
Festival ini digelar setiap tahun dan berlangsung selama 12 hari. Dulu, Erau adalah momen rakyat mempersembahkan hasil bumi ke keluarga sultan sebagai tanda syukur, dan sultan membalasnya dengan jamuan pesta. Kini, Festival Erau menampilkan berbagai pertunjukan budaya seperti:
Upacara Beluluh Sultan
🔸 Merangin
🔸 Bepelas
🔸 Tarian khas Kutai
🔸 Kompetisi budaya antarbangsa
🎭 Jarak dari Balikpapan ke lokasi Festival Erau sekitar 2,5 jam perjalanan darat. Jika kamu datang menggunakan kapal RoRo, kamu bisa melanjutkan perjalanan darat dari Pelabuhan Kariangau ke Tenggarong untuk ikut dalam perayaan budaya ini.
3. Tiwah – Upacara Pemindahan Roh ala Suku Dayak
Tiwah adalah tradisi sakral Suku Dayak yang mendiami sebagian wilayah Kalimantan Timur, termasuk Balikpapan. Tradisi ini bertujuan untuk meluruskan perjalanan roh orang yang telah meninggal menuju surga. Tak hanya sebagai bentuk penghormatan, ritual Tiwah juga dipercaya dapat menolak bala bagi keluarga yang ditinggalkan.
Ritual ini dilakukan ketika jenazah sudah menjadi tulang-belulang. Sisa jasad akan dibersihkan secara adat, lalu dipindahkan dari kuburan ke tempat khusus bernama Sandung. Proses ini disertai berbagai prosesi, seperti:
🔸 Pemotongan hewan kurban (kerbau, babi, atau sapi)
🔸 Tarian tradisional Dayak
🔸 Iringan gong dan nyanyian adat
⏳ Proses pelaksanaannya bisa memakan waktu berbulan-bulan karena memerlukan banyak biaya dan persiapan. Meski begitu, ritual ini tetap dijalankan sebagai bagian penting dari identitas Suku Dayak.
Naik Kapal RoRo Sambil Menjelajah Budaya? Kenapa Tidak!
Perjalanan ke Balikpapan tak harus selalu soal bisnis atau transit. Kamu bisa menjadikan kota ini sebagai pintu masuk untuk menikmati kekayaan budaya Kalimantan Timur. Terlebih lagi, kamu bisa membawa kendaraan pribadi dengan kapal RoRo, jadi lebih fleksibel menjelajahi berbagai destinasi lokal!
🚢 Beli Tiket Kapal RoRo Online
Rencanakan perjalananmu sekarang juga melalui roro.prahu-hub.com dan nikmati kemudahan:
🔸 Booking online 24 jam
🔸 Bisa bawa kendaraan roda 2, 4, atau lebih
🔸 Rute kapal laut yang fleksibel ke berbagai daerah di Kalimantan