Seiring bertumbuhnya ekonomi Indonesia, bisnis logistik Indonesia pun juga ikut berkembang. Salah satunya adalah perkembangan logistik Indonesia yang merambah ke platform digital. Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia memprediksikan sektor logistik atau transportasi dan pergudangan akan tumbuh sekitar 8-10% sepanjang 2019. Dorongan pertumbuhan logistik ini juga datang melalui perubahan yang semula hanya bisnis pengiriman biasa. Kini dengan Platform Digital yang saling beriringan dengan perkembangan teknologi masa ini. Penggunaan teknologi dalam logistik sangat penting mengingat kebutuhan konsumen yang kian tinggi dan kebutuhan yang cepat aman dan akurat. Selain itu biaya logistik Indoenesia yang masih kalah dengan negara tetangga juga mendorong logistik indonesia bergerak ke platform digital.

Selain itu biaya logistik Indonesia yang masih kalah efisien dari negara tetangga lainnya juga ikut mendorong perubahan ke era digital.

Data Kementerian Perhubungan mencatat, biaya logistik Tanah Air mencapai 25% dari produk domestik bruto (PDB). Lebih tinggi dari Vietnam dan Malaysia yang sekitar 13% hingga 15% dari PDB.

Kementerian Perhubungan sendiri kabarnya telah berencana menggandeng pusat kajian sumberdaya pesisir dan lautan Institut Pertanian Bogor (IPB). Demi mengoptimalkan pelabuhan-pelabuhan daerah dengan menerapkan sistem berbasis teknologi digital ke 635 pelabuhan di Indonesia sesuai tuntutan revolusi Industri 4.0. Nantinya pelabuhan tersebut akan terbekali oleh teknologi digital agar dapat bersaing secara global.

Peningkatan teknologi ini pun menjadi salah satu arah kebijakan kemenhub melalui upaya modernisasi pelabuhan berbasis teknologi informasi dalam mendukung logistik nasional atau digitalisasi logistik.

Dorongan transformasi logistik ke era digital juga didukung oleh Kementerian Perindustrian guna mendukung efisiensi biaya logistik, penurunan biaya administrasi, dan mengeliminasi biaya memindahkan dokumen fisik lintas batas internasional.



“Transformasi logistik yang berbasis digital mengingat adanya tren sosial dan perubahan pola bisnis pada era digital” Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Achmad Sigit Dwiwahjono. 

 

Dari yang sebelumnya menggunakan pertukaran data bilateral menjadi platform digital, sehingga akan meningkatkan keamanan dan kemudahan akses pada informasi end to end rantai pasok. Transformasi ini tentunya dapat mengurangi biaya logistik sehingga daya saing meningkat. 

Pemerintah juga tengah menyiapkan regulasi yang turut mendukung pengembangan sektor logistik yang menerapkan sistem teknologi digital. Pasalnya pengembangan logistik sangat amat penting seiring besarnya ekonomi digital Indonesia. 

Tapi dalam pelaksanaan proses digitalisasi logistik domestik penuh tantangannya. Berbeda dengan digitalisasi logistik untuk perdagangan luar negeri atau ekspor atau impor serta perdagangan cross border sekalipun. Hal ini masih terjadi karena banyaknya pemain konvensional yang berada pada tingkat lokal.

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai perkembangan gaya hidup masyarakat saat ini mendorong Industri termasuk Industri logistik dan transportasi untuk segera berbenah untuk memenuhi permintaan pasar. Arenanya, digitalisasi sudah menjadi suatu kebutuhan dalam industri logistik dan Transportasi. Dalam industri logistik, penggunaan sistem digital harus mulai terlaksanakan oleh seluruh aktivitas. Mulai dari pergudangan trucking pelabuhan dan transportasi Pelayaran.

Era digital negri ini memang akan senantiasa meningkat seiring berjalannya waktu. Laporan Google, Temasek dan Bain & Company yang bertajuk  “e-Conomy SEA 2019” yang menyoroti Potensi Ekonomi Internet Asia Tenggara, utamanya pada Indonesia, Malaysia, FIlipina, Singapura, Thailand dan Vietnam, menunjukkan nilai pemakaian internet dari beberapa negara tersebut untuk pertama kalinya telah melampaui batas US$ 100 Miliar pada tahun 2019. Sebesar 40% berasal dari Indonesia.

Transformasi digital mengubah konteks pasar bagi hampir seluruh sektor bisnis. Perubahan tersebut mengubah berbagai aspek bisnis tidak hanya model operasi bisnis tetapi juga bagaimana perusahaan merubah cara dalam menawarkan produk, interaksi dengan pelanggan serta mendapatkan sumber layanan bisnis sehingga perusahaan dituntut untuk mendesain Supply Chain mereka dengan membangun jaringan Supply Chain yang lebih terhubung antar seluruh perusahaan yang terlibat secara sadar perusahaan dipaksa menggunakan perangkat digital yang saling terhubung.

Perilaku Konsumen

Konsumen memiliki kekuatan mendorong perubahan dalam fungsi logistik dan supply chain, penggunaan smartphone dan gadget yang terhubung dengan internet memberikan kemudahan bagi konsumen untuk akses yang sangat luas ke sumber informasi. perkembangan perdagangan melalui e-commerce, konsumen memiliki banyak pilihan distribusi omni channel dan dapat menelusuri setiap channel yang ada, membandingkan berbagai macam produk dan jasa, baik dari segi harga, kualitas dan layanan. Sehingga konsumen dapat membandingkan produk & jasa yang tersedia. Saat ini konsumen sangat sensitif terhadap Harga, kualitas, kenyamanan, fleksibilitas dan respon layanan yang cepat dari sebuah perusahaan. Bahkan konsumen sangat tidak toleran terhadap kualitas produk dan layanan yang buruk, mereka akan segera mengekspos pengalaman yang mereka alami menyangkut produk dan pelayanan perusahaan ke sosial media dan internet. Oleh karena itu perusahaan harus terus berupaya memperbaiki bisnis mereka dengan cerdas  menggunakan data yang dimiliki untuk mengoptimalkan dan melibatkan pengalaman pelanggan dalam meningkatkan nilai produknya. 

Inovasi Produk

Banyak sekali ribuan bahkan jutaan produk dan jasa yang terdapat pada jagat Internet. Variasi produk yang banyak tersebut menurut perusahaan terus mengembangkan inovasi untuk menciptakan produk baru atau menduplikasi dengan cepat produk yang laris. Akibatnya, siklus hidup produk akan semakin pendek, mengharuskan perusahaan terus mengembangkan produk baru atau mengkonfigurasi ulang produk lama demi mempertahankan pangsa pasar. 

Operasi Bisnis

Penggunaan teknologi Digital, menyebabkan batas organisasi tradisional semakin tidak jelas. Lingkungan pasar akan semakin kompetitif dan cerdas sehingga perusahaan harus menyesuaikan model operasi bisnisnya agar mampu bertahan dan tumbuh dalam kondisi ekonomi global yang fluktuatif. Transformasi digital mendorong perusahaan untuk cepat beradaptasi dengan perubahan tersebut karena perusahaan hanya memiliki 2 pilihan yaitu mendisrupsi atau terdisrupsi (Collapse).

Berkembangnya Alih Daya

Teknologi digital mendorong berkembangnya outsourcing (Alih daya), Karena memberikan cara baru untuk berkolaborasi dengan perusahaan lain. Terdapat banyak perusahaan melakukan Strategi outsourcing dengan mengalihdayakan beberapa kegiatan dan proses ke perusahaan penyedia jasa logistik. Tujuannya adalah untuk memberikan nilai tambah bagi pelanggan, serta mempertahankan profitabilitas perusahaan. Penggunaan teknologi digital meningkatkan peluang untuk berkolaborasi dengan perusahaan-perusahaan dalam negeri maupun perusahaan internasional. Alih daya tentunya dapat menciptakan peluang usaha pasar bagi perusahaan penyedia Jasa Logistik. Beberapa contoh kolaborasi yang sering terjadi antara lain dalam bidang:

  • Transportasi (Domestik & Internasional) 
  • Pergudangan
  • Freight Forwarding
  • Teknologi & Informasi 
  • Order Management and fulfillment

Supply Chain Management Masa Depan

Digitalisasi Supply Chain memungkinkan perusahaan untuk memenuhi keinginan pelanggan, mengatasi tantangan dari sisi pasokan dan efisiensi supply chain. Digitalisasi akan membawa Supply Chain menjadi lebih cepat, fleksibel, pengiriman yang lebih kecil, akurat dan efisien. 

Pelayanan yang lebih cepat terbangin melalui basis big data. Dengan menggunakan big data maka proses peramalan (Forecast) permintaan dapat dilakukan dengan cepat dan akurat setiap minggu bahkan setiap hari. Forecast ini menggunakan data analytic mulai dari data permintaan, tren pasar, cuaca, liburan hari besar serta data status mesin untuk suku cadang permintaan. Sehingga dapat memberikan perkiraan permintaan yang jauh lebih tepat. 

  • Lebih Fleksibel
    Perencanaan dapat terlaksana secara Ad Hoc dan real-time sehingga memungkinkan respon orang yang cepat terhadap perubahan permintaaan. Proses pengiriman dapat terlaksana secara fleksibel karena memnungkinkan pelanggan untuk menentukan jasa pengiriman yang mereka inginkan dan mengalihkan rute pengiriman ke tujuan yang paling nyaman. 
  • Lebih Kecil
    Permintaan pelanggan semakin banyak, produk individual semakin meningkat. Pengiriman akan berubah dari pengiriman yang besar menjadi kecil (paket kecil). Konsep transportasi baru, seperti pengiriman drone untuk paket tunggal dan bernilai tinggi memungkinkan  perusahaan untuk mengelola jarak tempuh secara efisien.
  • Lebih Efisien
    Efisiensi dalam supply chain terdorong maju oleh otomasi dalam tugas fisik dan perencanaan. Contohnya: Penggunaan robot dalam pengelolaan gudang. Penggunaan truk otonom tanpa driver, optimasi transportasi lintas perusahaan dengan metode sharing capacity/sharing assets.

    Transformasi digital mengubah konteks pasar hampir seluruh bisnis. beberapa aspek penting yang merubah konteks pasar adalah perilaku konsumen, inovasi produk dan rekonfigurasi produk yang sudah ada, Model operasi bisnis dan berkembagnya alih daya (Outsourcing). Digitalisasi pada Supply Chain  perusahaan untuk memenuhi keinginan pelanggan tantangan dari segi pasokan dan meningkatkan efisiensi supply chain. Digitalisasi akan membawa Supply Chain menjadi cepat fleksibel pengiriman yang lebih kecil akurat dan efisien.

     

Distribusi Pangan Andalkan Teknologi Digital