POS KUPANG, COM, TAMBOLAKA – Pelaksana Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Weekelo, Sumba Barat Daya, Antonius Langkamau, telah menghentikan pengoperasian kapal feri yang menurunkan dan menaikan penumpang serta barang di pelabuhan setempat sejak April 2019 karena jalan penghubung (trestel) Pelabuhan Weekelo rusak berat.

Antonius menyebut penyebab kerusakan karena mobil-mobil yang diangkut kapal feri berkapasitas muatan di atas tujuh ton.

Kini Antonius hanya membolehkan mobil pengangkut barang bongkar muat di Pelabuhan Weekelo dengan kapasitas muatan sampai tujuh ton yang boleh melintas.

Sedangkan mobil dengan muatan di atas tujuh ton hanya dibolehkan mengangkut muatan di Pelabuhan Weekelo yang baru, yang letaknya bersebelahan dengan pelabuhan lama.

“Dengan larangan itu, di Pulau Sumba kapal feri hanya beroperasi di pelabuhan feri Waingapu, Sumba Timur,” ujar Antonius Langkamau di kantornya, Kamis (15/4).

Sesuai rencana, katanya, sebenarnya tahun ini, pihaknya melakukan studi perencanaan perbaikan trestel Pelabuhan Weekelo. Namun karena situasi negara sedang dilanda pandemi Covid-19, maka untuk sementara belum dapat terlaksana.

Seperti disaksikan Pos Kupang, Kamis (15/4), terdapat beberapa lubang besar pada jalan menuju dermaga Pelabuhan Weekelo lama.

Meski demikian aktivitas bongkar muat berjalan lancar. Suasana bongkar muat barang di Pelabuhan Weekelo yang baru lebih ramai. Terlihat puluhan truk antre menunggu giliran mengangkut semen dari kapal. *

Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Pelabuhan Weekelo Rusak Berat Kapal tak Bisa Sandar, Ini Penyebabnya Menurut Anton Langkamau
Penulis: Petrus Piter
Editor: Benny Dasman