Batu Kapur adalah material yang berasal dari batuan sedimen berwarna putih halus, yang mengandung mineral kalsium. Tiga senyawa utama yang mewujudkan kapur adalah kalsium karbonat, kalsium oksida dan kalsium hidroksida. Kapur dapat bercampur dengan mineral magnesium yang bernama Dolomit. Pembentukan kapur terjadi pada laut ketika organisme laut purba yang memiliki cangkang berkalsium mati. Sisa jasadnya bertumpuk dan perlahan membentuk lapisan endapan, setelah berjuta tahun lapisan ini menjadi batuan melalui proses geologi. Kapur adalah bahan yang sangat bermanfaat dalam segala bentuk aktivitas manusia dengan harga yang relatif lebih murah. Pemanfaatan terbanyak dalam bidang bangunan dan pertanian. Kapur juga menjadi bagian dari campuran semen karena memiliki sifat merekatkan dan mengubah penampilan. Sebagai salah satu kapur pertanian, kapur berguna dalam menyediakan unsur kalsium dan memperbaiki kemasaman tanah. 

Terbentuknya Batu Kapur

Batu Kapur menjadi dua yaitu batu kapur non klastik dan batu kapur klastik. Batu Kapur non Klastik merupakan koloni binatang laut terutama terumbu dan koral yang merupakan anggota coelenterata, sehingga tidak menunjukkan lapisan yang baik dan belum banyak mengalami pengotoran mineral lain. Sedangkan Batu Kapur Klastik merupakan hasil rombakan jenis batu kapur non klastik. Batu Kapur yang komponennya berasal dari fasies terumbu oleh fragmentasi mekanik, kemudian mengalami transportasi dan terendap kembali sebagai partikel padat diklasifikasikan dalam batu kapur/gamping/limestone

Kapur Bangunan 

Kapur merupakan salah satu bahan bangunan yang sering kita jumpai dan tak asing bagi kita. Tapi apakah kalian tahu bagaimana asal mula kapur terbentuk dan kapur jenis apa yang baik untuk bahan bangunan dan bagaimana prosesnya? 

Proses Pembuatan Kapur untuk Bangunan

  • Penambangan 

Batu Kapur untuk bahan baku umumnya dipecah dengan ukuran tidak terlalu besar, supaya mempermudah proses pembakaran selanjutnya. 

  • Pembakaran

Pembakaran  kapur ini harus terbakar seluruhnya. Proses pembakaran dikerjakan oleh pengrajin tobong kapur tradisional yang biasa terdapat pada dekat sumber kapur mentah. Umumnya kawasan ini dekat dengan kawasan hutan atau pegunungan kapur. Industri pembakaran kapur sendiri termasuk industri yang padat energi karena biaya produksinya merupakan biaya energi. Memecah batu kapur dengan ukuran lebih kecil artinya memperluas permukaan batu sehingga panas akan lebih cepat tersebar dan batu menjadi matang. Proses pembakaran sendiri biasa menggunakan bahan bakar dari kayu bakar. 

  • Pendinginan

Batu kapur yang telah matang kemudian disiram dengan air. Batu yang awalnya semula keras menjadi bubuk kapur. Pada industri pembuatan kapur, produsen melayani bentuk kapur yang berupa bubuk dan ada pula yang masih berbentuk bongkahan. 

Mengenal Jenis Kapur Bahan Bangunan

Kapur Tohor adalah hasil pembakaran batu kapur alam yang komposisinya sebagian besar merupakan kalsium karbonat (CaCO3) pada temperatur 900 derajat Celcius keatas. Saat pembakaran terjadi proses Kalsinasi dengan pelepasan gas CO2 hingga tersisa padatan CaO atau bisa disebut Quicklime

CaCO3 (Batu Kapur) -> CaO (Kapur Tohor) +CO2

Padam adalah hasil pemadaman kapur tohor dengan air dengan membentuk hidrat

CaO +Air (H2) -> Ca (OH)2 (Kapur Padam) + Panas

Hidrolis adalah kapur padam yang diaduk dengan air yang kemudian campuran tersebut dapat mengeras. 

BACA JUGA: DEDAK PADI SEBAGAI BAHAN UTAMA PAKAN TERNAK

Kapur Pertanian

Kegiatan pengapuran juga merupakan kegiatan untuk menaikkan pH tanah agar pH tanah menjadi netral. Sebagian besar tanaman kurang toleran dengan tanah yang reaksinya asam. Karena tanah asam menyebabkan larutan aluminium (AI), Mangan (Mn) dan Besi (Fe) tinggi. 

Pemberian kapur pertanian pada saat olah tanah penting untuk dilakukan karena sebagian besar kondisi tanah atau lahan pertanian memiliki kecenderungan untuk menjadi lebih asam atau acid karena berbagai faktor. 

Ada beberapa pemicu yang menyebabkan pH tanah menjadi rendah, antara lain:

  • Curah Hujan tinggi mengakibatkan tercucinya unsur hara pada tanah, kemudian berimplikasi pada terbentuknya tanah asam. 
  • Adanya unsur AI (Aluminium, Cu (tembaga) dan Fe (besi) yang berlebihan. 
  • Air yang tergenang secara terus menerus pada lahan karena tata air atau drainase yang tidak baik. 
  • Dekomposisi bahan organik yang mengeluarkan kalsium dari tanah. 
  • Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan. Secara umum tanah dengan pH rendah merupakan tanah dengan kekurangan kalsium dan magnesium. 

Jenis Kapur Pertanian

 Tohor Jenis ini pembuatannya melalui proses pembakaran. 

Hidroksida (Ca(OH)2)  ini adalah jenis kapur yang terdapat dari reaksi antara kapur oksida ( CaO) dengan air. 

Kapur Karbonat atau mentah berasal dari penggilingan batu kapur tanpa proses pemanasan. Bahan penyusun dari kapur karbonat ini adalah batu kapur gunung dan kulit kerang. Karbonat mempunyai 2 jenis yaitu kalsit/kalsium karbonat (CaCO3) dan dolomit (CaMg(CO3)2). Kalsit dalam struktur kimianya lebih banyak dan terdominasi oleh unsur Ca dan sedikit unsur Mg. 

Sifat Kapur 

Plastis yaitu dapat mengeras dengan cepat sehingga memberi kekuatan pengikat. Mudah dikerjakan tanpa melalui proses pabrik dan menghasilkan rekatan yang bagus untuk mortar/plesteran. 

Fungsi Kapur

  • Perekat (Semen, Bahan Mortar, Plesteran )
  • Hidrolisis (Industri Sabun )
  • Bahan absorbsi (Bahan Pemutih)
  • Pelarut (Cat Casein)
  • Bahan dehidrasi (Pengering Udara)
  • Flokulan (Gula) 
  • Fluk (Pembuatan keramik)
  • Pelumas (Pembuat kawat) 
  • Bahan Kaustik (pulp sulfat)
  • Netralisasi (pemurnian air)
  • Stabilisasi Tanah

Ada beberapa hal yang patut kita waspadai, Kapur berupa bubuk yang sudah dikemas, terkadang oleh oknum produsen kapur dicampur dengan pemutih atau bahan tertentu sehingga kualitasnya yang kurang baik. Untuk mendapatkan bahan kapur sebagai bahan bangunan yang baik maka sebaiknya menggunakan kapur tohor. 

Dari ketiga jenis kapur di atas, Dolomit dan kalist yang lebih banyak digunakan oleh petani, keduanya lebih banyak dikenal sebagai kapur pertanian atau Kaptan. Keduanya memiliki beberapa kelebihan dibanding kapur tohor atau kapur tembok, karena memiliki pengaruh lama dan reaksinya yang lambat. 

Pengiriman Batu Kapur bisa dilakukan dengan cara FCL (Full Container) sedangkan untuk metode pengiriman tersebut membutuhkan jasa dari ahlinya, biasa disebut sebagai freight forwarder atau ekspedisi pengiriman. Untuk menemukan freight forwarder terbaik di Indonesia untuk kebutuhan pengiriman domestic anda, Anda bisa menemukannya di PH Bid.

PH Bid merupakan platform online lelang pengiriman barang antar pulau dan trucking, dimana lebih dari 75 ekspedisi di Indonesia telah bergabung dan siap memberikan penawaran harga dan jadwal terbaik untuk anda sebagai pemilik barang.  Dengan menggunakan PH Bid memungkinkan anda untuk bisa mengatur pengiriman jadi jauh lebih mudah, mulai dari buka lelang pengiriman, mendapatkan berbagai penawaran harga dan jadwal secara cepat dan beragam, booking online hingga proses monitoring dan pembayaran yang lebih fleksibel. Coba Sekarang!