Pala Fakfak (Myristica argentea Warb) atau biasa disebut Pala Negeri, merupakan tanaman asli Indonesia yang berasal dari Papua. Kabupaten Papua Barat, Pala Fakfak banyak tumbuh dalam hutan, dan telah dibudidayakan oleh para petani dengan menggunakan benih turunan pohon pala dari hutan tersebut. 

Perkebunan pala tersebar pada sekitar Kabupaten Fakfak sehingga nampak pertanaman yang homogen. Umur tanaman ini berkisar 30-100 tahun. Pala fakfak memiliki karakteristik dengan bentuk sosok tanaman tinggi dengan daun rimbun.  Tanaman pala sendiri adalah tumbuhan berbatang sedang dengan tinggi mencapai 18 meter, memiliki daun berbentuk bulat telur atau lonjong yang selalu hijau sepanjang tahun. Penampilan buah dan biji yang sangat khas dengan Pala Banda yang umum terkenal pada kalangan masyarakat. 

Profil Pala Fakfak

Tumbuhan Pala sendiri memiliki beberapa jenis antara lain:

  • Myristica Fragrans Houtt yang merupakan jenis utama dan mendominasi jenis lain dalam segi mutu maupun produktivitas. Tanaman ini merupakan tanaman asli pulau Banda. 
  • M Argenta Warb, terkenal dengan nama Papuanoot alias Pala Papua Barat. 
  • M. Scheffeert Warb, pala yang terletak pada hutan-hutan papua
  • M Speciosa, Terdapat pada Pulau Bacan. 
  • M Succedanea terdapat pada pulau Halmahera. 

Tanaman pala rata-rata mulai berbuah pada umur 5-6 Tahun. Setelah mencapai umur 10 Tahun hasilnya mulai meningkat dan terus hingga mencapai optimum umur rata-rata yaitu 25 tahun. Produksi optimum ini bertahan hingga tanaman pala berumur 60-70 tahun. Lambat laun produksinya menurut hingga mencapai umur 100 tahun atau lebih bila tak ada aral yang melintang. 

Bagian Tanaman Pala yang mempunyai nilai ekonomis adalah bagian buah. Buah pala terdiri dari 38,3% daging buah 3,22% fuli; 3,94% tempurung biji dan 9,54 % daging biji dan fuli merupakan produk utama dari tanaman pala yang sebagian besar untuk diekspor. 

Fungsi dari biji pala yang utama adalah sebagai rempah, baik untuk keperluan sehari-hari maupun untuk industri makanan dan minuman. Daging buah Pala untuk makanan ringan dan minuman seperti manisan, permen, sirup dan jus pala. Minyak pala hasil dari penyulingan biji pala muda. Selain ekspor, Pala Merupakan bahan Baku industri obat-obatan, pembuat sabun, parfum dan kosmetik dalam negeri. Produk lainnya adalah mentega pala atau trimiristin yang berguna sebagai minyak makan dan industri kosmetik. Diantara produk pala, permintaan akan biji dan fuli pala serta minyak atsirinya akan tetap tinggi karena sebagai rempah, pala memiliki cita rasa yang khas.  

Industri Pala Global

Produksi pala dunia mencapai 25.00 ton per tahun yang mana Indonesia dan Grenada mendominasi produksi ekspor dengan pasar masing-masing negara sebesar 75% dan 20%. Sisanya berasal dari India, Malaysia, Papua Nugini, Sri Lanka dan beberapa pulau yang ada pada Kepulauan Karibia.

Permintaan pala dunia dengan negara importir utama adalah negara uni eropa, Amerika Serikat, Jepang dan India. Amerika merupakan pasar terbesar untuk produk pala. Singapura dan Belanda merupakan negara utama pengekspor ulang. Harga pala pada pasar dunia terus meningkat tiap tahunnya sejak lima tahun terakhir. Tumbuhnya permintaan pala pasar dunia disebabkan oleh meningkatnya penggunaan pala sebagai bahan baku obat herbal, kosmetik dan produk makanan.

Industri Pala Indonesia 

Indonesia adalah salah satu negara produsen dan pengekspor biji dan fuli Pala terbesar Dunia, dengan pangsa pasar dunia sebesar 75 %. Pasar utama ekspor pala Indonesia adalah Vietnam, Amerika Serikat, Belanda, Jerman dan Italia. Sementara dari nilai ekspor, Belanda menjadi negara tujuan ekspor dengan nilai tinggi. Produksi pala Indonesia mencapai 15.793 ton, dari luas areal 118.345 hektar dan melibatkan 146.331 petani pemilik. Lokasi produksi utama pala Indonesia adalah dai sentra-sentra produksi Maluku Utara, Sulawesi Utara, Aceh, Maluku, dan Papua Barat. Pala Indonesia sebagian besar dihasilkan pada perkebunan rakyat, dengan cara penanganan pasca panen yang tradisional. 

untuk mendukung pengembangan varietas unggul pala fakfak telah dilepas pada tahun 2017 dengan keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia nomor 95/Kpts/KB.010/2/2017. Pala Fakfak yang juga merupakan hasil seleksi individu pada populasi Pala di wilayah Kabupaten Fakfak yang juga merupakan sentra produksi tanaman pala yaitu wilayah Kramamongga, Teluk Patipi, Fakfak Tengah, Fakfak Timur, Fakfak Barat, Karas, Kokas dan Pariwari. 

Industri Pala Kabupaten Fakfak


Kabupaten Fakfak merupakan salah satu daerah penghasil utama Pal untuk Provinsi Papua Barat. Pala Kabupaten Fakfak ini sebagian besar masih berupa hutan yang tersebar pada 8 distrik. Luas area tanaman pala Kabupaten Fakfak mencapai 6.071 ha dengan produksi mencapai 1.884 ton. Budidaya pala masih terlaksana secara tradisional dengan lokasi hak ulayat masyarakat. Jenis pala yang terdapat pada Kabupaten Fakfak sebagian besar adalah Pala Banda. Meskipun terdapat pala Papua namun kualitas pala Banda jauh lebih baik daripada pala Papua. Karena itu masyarakat memilih menanam dan mengembangkan pala Banda sebagai warisan Kesultanan Tidore. Musim panen pala Fakfak terjadi 2 kali dalam setahun. Yang pertama terjadi saat bulan April dan yang kedua pada Bulan September. Sebutan masyarakat fakfak untuk musim pala cukup unik. Jika panen terjadi kisaran bulan April mendapat julukan “Panen Timur”. Jika panen terjadi kisaran bulan September mendapat julukan Panen Barat”. 

 

Nilai Ekonomi Pala Fakfak

Secara umum ada 3 bagian dari pala yang bernilai ekonomis yakni:

  • Biji

Biji pala yang terdapat pada pasar konsumen digunakan sebagai rempah-rempah, bumbu masak, pengharum kosmetik, minyak pala, bahan pengawet, bahan urut badan dan lainnya. 

  • Bunga Pala/Fuli

Biasanya digunakan oleh bahan baku kosmetik. 

  • Buah Pala

Petani menjual buah pala kepada industri pengolahan untuk menjadi produk turunan seperti sirup, manisan, kecap dan selai. Biji pala dan fuli biasanya terjual oleh pembeli yang ada pada Kota Surabaya dan Kota Makassar. 

 

Baca Juga: SELAIN PARIWISATA, INILAH POTENSI KABUPATEN ENDE

Pelaku Rantai Nilai Pala

  • Petani

Petani Pala menjalankan semua kegiatan budidaya, mulai dari penanaman, pemeliharaan hingga pemanenan. Untuk penanaman tanaman baru bermula dari penyiapan bibit dan lanjut dengan pembukaan lahan yang dilakukan secara gotong royong bersama dengan keluarga dan saudara. Pemeliharaan kebun hanya sebatas pada pembersihan tanaman pengganggu. 

Proses panen hanya dilakukan oleh keluarga inti petani (Ayah, Ibu dan anak-anak) dan saudara perempuan ayah. Anggota keluarga laki-laki memetik pala. sedangkan anggota keluarga perempuan mengumpul kan buah pala yang jatuh. Para petani yang lokasinya jauh dari lokasi perdagangan tidak melakukan proses hasil. Yang dimana hasil panen langsung dijual kepada tengkulak. 

  • Tengkulak/Pengepul

Pengepul melakukan pembelian buah pala dari petani. Selanjutnya pengepul melakukan pemrosesan hasil sebaluk terjual kepada pedagang. 

  • Pedagang

Pedagang melakukan pembelian dari tengkulak atau pengepul dan melakukan pemrosesan hasil. Selanjutnya pedagang mengirimkan pala kepada pembeli yang ada dalam pulau maupun luar pulau sesuai dengan pesanan. 

  • Produsen Olahan Pala

Sebagian besar pengusaha pengolah pala adalah perempuan. Motivasi mereka adalah untuk memperoleh tambahan pendapatan untuk membantu ekonomi keluarga. Proses pengolahan manisan pala dari daging buah pala mentah hingga berbentuk manisan dengan berbagai macam cara mulai dari menjemur pala hingga kering tanpa menggunakan campuran bahan pengawet. 

Pemain utama bisnis Pala Kabupaten Fakfak. 

Pelaku utama dalam rantai komoditas pala adalah petani yang jumlahnya cukup banyak yng menjadi penentu dalam kontinuitas pasokan serta kualitas pala. Melihat pada jumlah petani, maka intervensi langsung akan membutuhkan sumber daya yang besar. Guna menciptakan jangkauan penguatan rantai nilai maka proyek pemberdayaan mata pencaharian masyarakat lokal perlu kerja sama dengan pendukung dalam bisnis pala seperti:

  • Local Champion

Saat ini terdapat 1 local champion yang memiliki komitmen untuk kerja sama dalam penguatan rantai nilai pala. Melalui kerja sama dengan local champion juga dapat memperoleh informasi mengenai kualitas dan jumlah kebutuhan pala pada pasar. Sekaligus dapat menjadi relasi bagi penguatan pemasaran. 

  • PT Papua Doberai Mandiri

Merupakan BUMD yang terbentuk berdasarkan Perda Provinsi Papua Barat No 12 Tahun 2007 yang khusus menangani investasi  atas pengelolaan sumber daya alam baik migas maupun nonmigas. PT Padoma memiliki komitmen untuk membantu penguatan rantai pasar pala pada Kabupaten Fakfak. dan terbuka untuk kerjasama strategis dengan pemda maupun lembaga-lembaga lain yang terkait dengan bisnis komoditas pala. 

  • Perbankan

Bank Papua, Bank Mandiri, dan BRI cukup aktif dalam pengucuran dana untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). 3 Bank ini memiliki komitmen untuk membantu dalam penguatan rantai nilai pala kabupaten fakfak, khususnya dalam skim kredit yang menarik bagi petani dan pedagang. 

  • LSM Gemapala

Gemapala adalah LSM yang penting dalam pengembangan rantai nilai pala dan cukup terkenal oleh stakeholder Kabupaten Fakfak . Gemapala memiliki keahlian dalam berbagai bidang pemberdayaan seperti pemberdayaan masyarakat dalam bidang ekonomi, koperasi bidang pertanian organik, pengelolaan ekonomi rumah tangga dan lain-lain. 

Pala Fakfak memiliki bukti komoditas yang melimpah. Ini membuktikan bahwa Indonesia masih memiliki komoditas yang sangat diminati pasar. Mari kita kembangkan sumber daya alam negara untuk memajukan negeri!

 

Sumber:

http://www.litbang.pertanian.go.id/info-teknologi

https://www.ilo.org/wcmsp5/groups/public