Jakarta –

Presiden Joko Widodo telah melarang masyarakat luas untuk mudik. Beberapa moda transportasi pun sudah mulai dibatasi demi mencegah orang untuk mudik.

Pembatasan juga terjadi di pelabuhan penyeberangan, namun PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) selaku operator fasilitas penyeberangan menyatakan pelabuhan tetap terbuka dan berjalan normal untuk angkutan logistik.

“Untuk pelayanan angkutan logistik tetap dilayani untuk menjaga pasokan di daerah,” ujar Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Imelda Alini lewat keterangannya, Kamis (23/4/2020).

Soal pembatasan penumpang, Imelda menyatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan koordinasi dengan Badan Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kemenhub soal pembatasan atau penutupan layanan penyeberangan penumpang.

“ASDP terus berkoordinasi dengan BPTD selaku regulator transportasi terkait pembatasan atau penutupan layanan penyeberangan untuk penumpang, baik pejalan kaki, sepeda motor, mobil pribadi atau kendaraan penumpang lainnya, yang akan dimulai pada Jumat 24 April pukul 00.00,” jelas Imelda.

Sementara itu bagi penumpang yang sudah terlanjur membeli tiket pada jadwal pemberangkatan pada tanggal 24 April masih bisa melakukan refund. Imelda menegaskan pengembalian tiket 100% akan diberlakukan dengan dipotong biaya transfer.

“Bagi pengguna jasa yang telah membeli tiket pada periode mudik, dapat melakukan refund, yang akan dikembalikan 100% dipotong biaya transfer, dengan proses pengembalian paling lambat 30 hari,” jelas Imelda.

“Refund berlaku untuk penumpang pejalan kaki, dan kendaraan jenis sepeda motor, mobil pribadi, dan bus,” imbuhnya.

Saat ini, ASDP sendiri mengelola 35 pelabuhan. Beberapa diantaranya adalah Pelabuhan Merak Banten, Pelabuhan Bakauheni Lampung, Pelabuhan Gilimanuk Bali, Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, hingga Pelabuhan Labuan Bajo.

Sumber : detikFinance