Persaingan bisnis yang semakin ketat saat ini menuntut setiap perusahaan untuk bisa menyusun kembali strategi dan sistem manajemen logistik yang tepat. Esensi dari persaingan terletak pada bagaimana perusahaan mengimplementasikan proses dalam menghasilkan produk baik barang maupun jasa yang lebih baik, lebih mudah dan cepat dari pesaingnya. Maka dari itu setiap perusahaan dari segala sektor bisnis harus bisa memperbaiki kinerja manajemen logistiknya agar dapat terus bersaing dan maju. Suatu kegiatan usaha membutuhkan aktivitas logistik, karena logistik adalah bagian dari proses rantai pasokan atau supply chain. 

Aktivitas logistik terdiri dari 7 komponen penting yang mana perusahaan harus mempertimbangkan masalah logistik  agar dapat memastikan bahwa ketujuh komponen logistik tersebut harus bisa mendukung strategi perusahaan. Khususnya jika fungsi operasional tak mendukung strategi perusahaan. Dari masalah yang ada, manajemen logistik akan berguna sebagai aliran bahan baku dari supplier ke penyimpanan. Manajemen logistik  adalah suatu proses yang sangat penting sehingga harus dengan pengelolaan yang efektif dan efisien. Manajemen logistik akan menjadi salah satu sumber keunggulan kompetitif yang dapat diciptakan oleh perusahaan. Namun dalam implementasinya konsep logistik terdapat kendala. Untuk menghindari atau mencegah kendala tersebut perusahaan harus membangun sistem manajemen yang tepat. 

Hasil gambar untuk aktivitas logistik

Pengertian Logistik

Logistik adalah proses aliran perpindahan barang dari satu titik asal yang berakhir pada titik konsumsi untuk memenuhi permintaan tertentu dari konsumen atau pihak pihak lain yang terlibat. Logistik melibatkan keberadaan produk berwujud maupun tak berwujud. Produk berwujud bisa meliputi makanan, bahan-bahan bangunan,, peralatan, hasil bumi dan cairan. Sedangkan produk yang tak berwujud bisa berhubungan seperti layanan seperti waktu, informasi, partikel dan energi.

Logistik beda fisik pada umumnya ikut melibatkan integrasi aliran informasi, penanganan bahan, produksi, packaging, persediaan, transportasi, warehousing dan keamanan. Kompleksitas dalam logistik dapat dianalisa dan teruraikan menjadi satu model yang bisa optimal dengan simulasi software yang ada. 

Logistik juga berarti proses perencanaan, implementasi dan kontrol yang efisien mengenai alur yang efektif. Hal yang terlibat dalam proses tersebut meliputi penyimpanan barang dan jasa dan seluruh informasi yang terkait dari satu titik asal menuju satu titik konsumsi demi memenuhi kebutuhan pelanggan. 

Peran logistik 

Logistik berperan efektif dalam persaingan yang secara luas untuk diakui sebagai suatu kinerja pelayanan pelanggan yang unggul. Nilai logistik akan berpengaruh oleh layanan dengan kualitas tinggi dan pengendalian biaya dari suatu bisnis. 

Peran logistik saat ini telah meluas bukan hanya sekedar memindahkan produk jadi dan bahan, tetapi juga menciptakan keunggulan kompetitif dengan memberikan layanan yang memenuhi kebutuhan konsumen. Memiliki manajemen logistik yang baik sangat lah penting bagi setiap perusahaan dalam upaya membangun konektivitas sektor usahanya. 

Manajemen Logistik

merupakan suatu taktik dalam menyalurkan barang secara baik, terencana, terstruktur, efektif dan efisien mulai dari pengiriman barang ari pemasok atau supplier ke toko sampai ke tangan konsumen. Manajemen logistik juga berkaitan dengan penyimpanan barang yang baik dalam gudang hingga distribusinya barang sampai. 

Perlunya manajemen ini juga akan memastikan bahwa barang orang yang sampai ke konsumen layak untuk dikonsumsi. Setiap perusahaan memiliki tanggung jawab dalam manajemen logistik untuk membuat dan mengatur sistem yang baik  agar bisa mengatur aliran bahan baku. 

Aktivitas logistik

Setidaknya ada 7 aktivitas yang harus dilakukan oleh perusahaan dalam sistem manajemen logistik. Ketujuh aktivitas tersebut meliputi perencanaan, pengumpulan, penyimpanan, transfer, penyebaran, pembiayaan dan komunikasi. Aktivitas menjadi salah satu  fungsi dari manajemen. Ada beberapa aktivitas yang termasuk dalam kegiatan logistik

  • Pelayanan

Customer service adalah suau proses yang berlangsung antara pembeli penjual dan pihak ketiga yang menhasilkan nilai tambah untuk produk atau jasa dalam jangka waktu pendek. Seperti transaksi tunggal, ataupun jangka panjang seperti hubungan berdasarkan kontrak. Nilai tambah in iterbagi pada masing-masing kelompok transaksi atau kontrak. Dengan demikian Customer Service merupakan proses penyediaan keuntungan nilai tambah yang penting pada supply chain dengan efektif. 

  • Ramalan Permintaan (Forecasting Demand)

Menentukan berap abanyak dari tiap barang yang diproduksi perushaan harus terikirim ke berbagai pasar. Manajemen logistik juga harus mengetahui dari mana asal permintaan. Sheingga dappat menempatkan dan menyimpan produk dengan jumlah yang tepat. Perkiraan akurat tentang permintaan yang akan datang memungkinkan manajer logistik untuk menyediakan sumber (anggaran belanja) pada aktivitas  yang akan melayani permintaan tersebut. 

  • Manajemen Persediaan

Aktivitas pengendalian persediaan bersifat  kritis karena membutuhkan finansial atas pemeliharaan persediaan yang cukup untuk mempertemukan kebutuhan pelanggan dengan kebutuhan produksi. Bahan baku dan komponennya hingga persediaan barang jadi. Semuanya menghabiskan ruang fisik, waktu kerja dan modal. 

  • Komunikasi Logistik

Komunikasi merupakan jaringan vital antara proses logistik dengan pelanggan. Proses komunikasi yang akurat pada saat yang tepat merupakan dasar dari keberhasilan manajemen logistik.

  • Penanganan Material

Penanganan material berhubungan setiap aspek gerakan atau aliran bahan baku, barang setengah jadi dalam pabrik atau gudang. 

  • Proses Pemesanan

Komponen proses pemesanan terbagi dalam

  • Operasional yang meliputi order entry atau perubahan pesanan, scheduling, persiapan pengiriman pesanan dan invoicing. 
  • Komunikasi yang meliputi, modifikasi pesanan, tracking, koreksi dan informasi produk
  • Collect & Credit yaitu pemeriksaan kredit dan proses penerimaan atau pengumpulan rekening. 

BACA JUGA: MANAJEMEN LOGISTIK MATERIAL KONSTRUKSI

  • Pengemasan

Pengemasan memiliki peran ganda yaitu melindungi produk dari kerusakan saat tersimpan dan dalam perjalanan. Proses pengemasan yang pantas dapat memudahkan penyimpanan serta pemindahan produk sehingga mengurangi biaya penanganan material. 

  • Komponen Pelayanan Pendukung 

Salah satu aktivitas pemasaran perusahaan dalam memberikan pelayanan pasca penjualan kepada pelanggan seperti penyediaan  bagian-bagian pengganti ketika produk rusak atau tak berfungsi sebagaimana mestinya. Hal ini sangat penting vagi aktivitas servis dan bagian logistik bertanggung jawab meyakinkan bahwa bagian tersebut tersedia kapan dan dimana pelanggan membutuhkannya

  • Seleksi Lokasi Penyimpanan

pergudangan merupakan bagian integral dari semua sistem logistik yang berperan penting dalam melayani pelanggan dengan total biaya seminimal mungkin. 

  • Pengadaan (Procurement)

memberikan aliran material persediaan dan pelayanan yang berkesinambungan. Meminimalkan investasi persediaan dan kerugian. Menjaga kualitas pelayanan menemukan atau mengembangkan kemampuan supplier hingga menyempurnakan sasaran pembelian dan kemungkinan tingkat biaya admin yang rendah. 

  • Reverse logistic

Penanganan barang retur baik berupa salvage tau scrap merupakan dari proses yang berkaitan erat dengan reverse logistics dan merupakan komponen logistik yang memerlukan perhatian lebih. Barang barang retur bisa terjadi karena kerusakan pada barang, kadaluarsa, kesalahan pengiriman dan alasan lainnya. Biaya reverse logistic cenderung lebih tinggi. 

  • Transport

Fungsi Transport berhubungan dengan bagian luar dalam departemen logistik. dengan bagian financial engineering, manajemen persediaan, hukum, produksi, purchasing, marketing/sales, recieving, hingga pergudangan. 

  • Pergudangan (Warehouse)

Produk harus tersimpan dalam pabrik atau pada suatu tempat sebelum terjual. Semakin lama antar produksi dan konsumsi, semakin besar pula tingkat atau jumlah persediaan yang dibutuhkan. Aktivitas pergudagan dan penyimmapnan meliputi keputusan mengenai apakah fasilitas penyimpanan seharusnya milik sendiri, kontrak, sewa perncanaan dan perancangan fasilitas penyimpanan, pertimbangan produk gabungan, prosedur pengamanan dan pemelihraan pelatihan dan pengukuran produktivitas.