Menurut Presiden Joko Widodo diberlakukan kebijakan larangan mudik untuk membatasi mobilitas antar daerah menjadi salah satu cara agar arus logistik tidak terganggu, hal ini berguna untuk mencegah penybaran virus Corona (Covid-19).

Dalam pembukaan rapat terbatas percepatan penanganan pandemi Covid-19 yang diadakan secara telekonferensi di Instana Merdeka. Jakarta, Senin (18/5/2020) Jokowi menuturkan “Karena transportasi, sekali lagi transportasi untuk logistik, untuk urusan pemerintahan untuk urusan kesehatan untuk urusan kepulangan pekerja migran kita dan juga urusan ekonomi esensial tetap masih bisa berjalan dengan protokol kesehatan yang ketat,”

Jokowi juga meminta pada Kapolri Jenderal Pol Idham Azis dan dibantu oleh Panglima TNI Marskekal Hadi Tjahjanto untuk memastikan larangan mudik berjalan efektif.

Selama kurang lebih dua Pekan ke depan Jokowi berharap pengawasan larangan mudik dan pemantauan arus mudik menjadi fokus di lapangan dalam menggendalikan penyebaran virus.

Implementasi larangan mudik ini juga diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) No.25/2020 dalam dua pekan terakhir masih dalam pantauan Kementrian Perhubungan.

Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengatakan. Terjadi rata-rata penurunan jumlah kendaraan yang dialihkan sebesar 26 persen. Berdasarkan pemantauan yang dilakukan di Posko Gerbang Tol Cikarang Barat, sepanjang periode pemantauan (27 April-6 Mei 2020).

Selain itu, sebanyak 70 persen kendaraan pribadi dialihkan atau diminta untuk putar balik. Sedangkan untuk kendaraan umum tercatat hanya 30 persen.

Sementara itu, Presiden menjelaskan bahwa pemerintah tengah menyiapakan rencana atau skenario pelonggaran aturan PSBB. Namun, masih belum bisa diputuskan mengenai jadwal pelaksanaannya. Kurva penambahan pasien postif, sembuh dan meninggal perhari akan menjadi landasan bagi pemerintah dalam mengambil keputusan.

Jokowi menyampaikan bahwa Indonesia akan menghadapi kehidupan normal yang baru atau new normal. “Artinya, kita harus berdampingan hidup dengan Covid-19. Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, berdamai dengan Covid-19. Sekali lagi, yang penting masyarakat produktif, aman, dan nyaman,” kata Jokowi

WHO telah menyatakan bahwa terdapat potensi bahwa virus ini tidak akan segera menghilang dan akan tetap ada di tengah masyarakat.

Sumber : bisnis.com