Buletin Prahu-Hub
Berita & Update
BERAU SENTRA KOMODITAS JAGUNG DAN BAWANG
Kabupaten Berau adalah salah satu Kabupaten Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Ibu kota Kabupaten ini terletak pada Tanjung Redeb. Berau ini memiliki luas wilayah 34.127,47 km persegi. Kabupaten Berau berpenduduk sebesar kurang lebih 235.756 Jiwa (2020). Tapi siapa sangka, bahwa Kabupaten Berau telah ditunjuk oleh pemerintah pusat sebagai penyokong komoditas Jagung dan Bawang Pulau Kalimantan. Kota Berau memiliki alasan tersendiri mengapa menjadi sentra produksi jagung dan bawang. Semua pencapaian dari sektor pertanian kota berau menjadi yakin dalam memilih Kabupaten Berau. Beberapa tahun terakhir ini produksi jagung dan bawang menjadi fokus utama Kabupaten Berau. Pelatihan, pengawasan, pendampingan telah dilakukan oleh pemerintah kepada masyarakat. Selain itu
Tujuan pemfokusan kepada pertanian jagung dan bawang adalah pengembangan dan peningkatan produksi. Bukti berhasilnya Kabupaten Berau dalam meningkatkan pengembangan pertanian jagung dan bawang adalah salah satunya kemunculan bibit hybrid. Bibit ini dapat tumbuh pada beberapa macam jenis tanah khususnya yang satu tipe dengan kondisi geografis Kabupaten Berau. Rentang waktu tumbuh bibit pun tergolong lebih cepat dari pada jenis tumbuhan lain. Kemunculan bibit ini menjadi salah satu faktor pesatnya pertanian di Berau.
Maka dari itu pemerintah memilih beberapa daerah sebagai pemasok dan penyangga utama pertanian. Harapan pemerintah adalah kestabilan ekonomi negara, sehingga dapat tercapai permintaan pemerintah pusat terhadap kestabilan ekonomi.
Kedua bahan pokok ini memang menjadi fokus utama selain padi. Jagung diharap menjadi cadangan padi. Sedangkan untuk bawang merah merupakan rempah-rempah yang mempunyai demand yang tinggi di pasar.
Jagung
Kabupaten Berau menjadi produsen jagung terbesar dari tahun 2016 dengan sentra produksi yang berlokasi pada Kecamatan Talisayan. Berau sebagai penghasil jagung telah mendistribusikan produknya ke daerah lain yang ada di Indonesia, bahkan telah berhasil mengekspor jagung ke luar negeri. Masyarakat Berau berharap pemerintah dapat mengurangi tingkat impor jagung ke Indonesia agar daerah penghasil jagung seperti Berau dapat berpeluang memasok kebutuhan jagung Kalimantan Timur.
Sebagai salah satu produsen jagung terbesar Kalimantan Timur, DPRD Berau berharap petani bisa meningkatkan produksinya, karena komoditas ini mampu menopang peningkatan perekonomian masyarakat setelah sektor tambang tak lagi eksis. Selain mampu menopang perekonomian, budidaya jagung bermanfaat bagi kesehatan, yaitu mampu meningkatkan kadar Vitamin A, mengobati Kanker dan pencernaan. Sedangkan manfaat untuk hewan dapat berguna untuk pakan ternak dan bermanfaat menjaga kesehatan pencernaan, meningkatkan stamina, menyehatkan tulang serta memperkuat otot hewan. Berdasarkan data Pertanian Berau, Jumlah Produksi jagung Kabupaten Berau terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Kampung Eka Sapta merupakan jagung terbesar Kabupaten Berau, berhasil memasarkan bumina hingga ke luar pulau kalimantan. Bahkan saat ini berau bisa mengmbangkan bibit jagung sendiri pada lahan seribu hektar.
Sebanyak 67% Produksi jagung yang ada pada Kalimantan Timur berasal dari berau, yakni kampung Eka Sapta, Kecamatan Talisayan. Tahun 2016 dari lahan seluas 2.819 Ha mampu menghasilkan 15.460 ton. Peningkatan terjadi pada tahun 2017 dari luas lahan 5.032 Ha mendapat panen 36.380 ton dan Tahun 2018 luas lahan 9.370 Ha, Berau berhasil menghasilkan 67.749 ton. Dari sergi harga, Jagung berau dipatok dengan harga Rp. 3.800 dan Rp. 4.000 per Kg.
Bawang
Pembangunan pertanian Kabupaten Berau terus mengalami perkembangan yang signifikan. Tidak hanya komoditi unggulan, padi, jagung dan kedelai yang signifikan. Bawang seb merah dan cabai menjadi pengembangan tanaman Hortikultura Berau. Pengembangan budidaya bawang merah Kabupaten Berau sangat menjanjikan. Sejak beberapa tahun lalu petani dari daerah Kecamatan Gunung Tabur telah sukses membudidayakan bawang merah dengan hasil yang sangat baik.
Setiap Hektar kebun bawang yang berada pada Kecamatan Gunung Tabur dengan bibit sebanyak 1 ton bisa menghasilkan panen hingga 10 bahkan 13 Ton dalam kurun waktu yang tak lebih dari 2 bulan. Rasid, petani bawang mengatakan bahwa rata-rata menghasilkan 13 ton bawang merah. Bibit bawang sendiri berasal dari Jawa dan Sulawesi. Rasid juga mengatakan bahwa kegiatan pemasaran berjalan dengan baik, karena pembeli selalu ada. Pemerintah akan memberikan bantuan pengembangan bawang pada lahan seluas 30 Hektar yang lokasinya akan tersebar di berbagai tempat. distani dan Peternakan masih melakukan evaluasi dan pendataan dari calon petani maupun calon lahan. Lahan perkebunan bawang sendiri selain terdapat pada gunung Tabur terdapat juga pada daerah Sambaliung 3 Hektar, Teluk Bayur seluas 2 Hektar, Talisayan 1 Hektar, dan Biantan 1 hektar. Dalam segi harga cenderung sangat fluktuatif. Hingga saat ini Harga Bawang sendiri masih berkisar Rp 28.000 hingga Rp. 30.000.
Potensi pengembangan bawang ini menjadi perhatian Pemkab Berau melalui Dinas Pertanian dan Peternakan memberikan pendampingan dan pembinaan kepada petani. Budidaya bawang merah secara swadaya oleh kelompok tani menunjukkan bahwa sektor hortikultura ini sangat menjanjikan. Adapun manfaat Bawang Merah bagi kesehatan yaitu menjaga kesehatan jantung, membantu turunkan kolesterol, hingga mengatasi sembelit.
Baca juga:
INILAH KOMODITAS UTAMA KABUPATEN FAKFAK, BIJI PALA
Sumber:
Kemendag.id
berau.prokal.co
kompasiana.com
niaga.asia
kaltim.tribunnews
beritakaltim.co