Kapal Roll-on/Roll-off atau Ro-Ro merupakan salah satu jenis kapal yang sangat populer dalam dunia perkapalan. Kapal ini juga populer dari banyak negara salah satunya adalah indonesia. Kemampuan untuk proses integrasi dengan sistem transportasi dan waktu bongkar muat yang cepat membuat RoRo menjadi pilihan utama untuk pelayaran jarak pendek. Kapal Ro-Ro sendiri mampu memuat penumpang dan kendaraan yang mana kendaraan masuk (Roll-On) dan keluar (Roll Off) kapal dengan penggeraknya sendiri yaitu Rolling Cargo. Aspek operasional metode bongkar muat ini yang menjadi ciri khas kapal RoRo. 

Sejarah Kapal Ro-Ro

RoRo ShipsKapal RoRo sendiri menjadi pilihan utama Skotlandia pada tahun 1850-an. Pengaplikasian kapal RoRo pertama kalinya ketika masa kejayaan kereta api bertenaga uap. Kapal RoRo kala itu berfungsi untuk mengangkut gerbong kereta yang memiliki rel pada deck kapal. Sejak itu RoRo berkembang pada kawasan Baltik dan Mediterania. Pada saat Perang Dunia ke 2 Militer mengaplikasikan RoRo untuk mengangkut Tank dan kendaraan tempur lainnya. Pengaplikasian Kapal RoRo akhirnya merambah pelayaran Niaga (Cargo) pada tahun 1950-an yang terintegrasi oleh perkembangan moda transportasi darat seperti kendaraan pribadi, bis dan truk. 

Kapal Ro-Ro adalah zero subdivison karena memiliki ruang muat terbuka untuk kendaraan tanpa sekat yang kedap air. Volumenya yang sangat besar karena sepanjang badan kapal dengan pintu pada salah satu atau kedua ujungnya. 

Sejarah RoRo Indonesia

Sejarah Kapal serbaguna ini tak lepas dari terbangunnya pelabuhan Merak pada awal 1912 oleh perusahaan Staatsspoorwegen atas penugasan dari pemerintah Hindia Belanda. Pelabuhan Merak saat itu berfungsi untuk mendukung ekspor hindia Belanda dari Indonesia ke luar negeri. Rel kereta dari tanah abang melintasi tangerang, rangkasbitung serang hingga merak menjadi sarana pengangkutan orang dan hasil bumi Indonesia. Dari Stasiun merak yang menyatu dengan pelabuhan Merak. kereta memasuki Kapal RoRo yang menyebrangi selat sunda hingga pelabuhan panjang

Ro-Ro Indonesia

 

RoRoKapal RoRo di Indonesia termasuk dalam jenis moda yang bergerak pada angkutan sungai, danau dan penyeberangan selat. Namun karena tak banyak sungai dan danau yang besar, Kapal RoRo akhirnya lebih banyak berguna untuk penyeberangan selat dan pelayaran perairan pesisir. 

Hingga saat ini Indonesia memiliki 225 rute penyebrangan yang terdiri dari atas 44 rute komersial dan 181 perintis. Indonesia memiliki 306 unit kapal RoRo yang mana 118 unitnya terkelola oleh ASDP Ferry Indonesia dan 170 unit oleh swasta dan 18 unit oleh BUMD. Jumlah pelabuhan penyeberangan ada 156 yang terdiri dari 117 yang terkelola oleh Pemerintah Daerah, 35 Unit oleh ASDP dan 4 untit oleh UPT Kementerian Perhubungan. 

Kapal multifungsi ini memang lebih dekat dengan transportasi darat. Kapal ini berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan 2 ruas jalan  yang terpisah oleh laut sempit. Tahun 2017 Kemenhub menerbitkan PM 107/2017 tentang penyelenggaraan angkutan penyeberangan jarak jauh menggunakan kapal RoRo. Tujuannya untuk mengurangi beban jalan sepanjang pantai utara pulau Jawa, Bali dan Lombok. Tipe yang digunakan adalah Ro-Ro penumpang atau RoRo barang dengan kapasitas angkut minimum 100 unit truk serta kecepatan minimal 15 knot. 

Adapun trayek kapal RoRo jarak jauh adalah 

  • Jakarta-Semarang
  • Jakarta-Surabaya
  • Surabaya-Lombok

Implementasi trayek tersebut termasuk implementasi coastal atau short sea shipping yang artinya kapal RoRo yang awalnya berfungsi menjadi jembatan sekaligus perpanjangan jalan darat kini menjadi kompetitor bagi transportasi darat.   

BACA JUGA:BERIKUT MANFAAT DAN JENIS SEAL CONTAINER

Jenis-Jenis kapal RoRo

Selaindapat mengangkut penumpang, Kapal Ro-Ro juga terkenal ampuh untuk mengangkut beragam moda darat seperti sepeda motor, mobil, truk bahkan kereta api sekalipun. Selama Bertahun-tahun beberapa kemajuan teknologi, telah terjadi pada kapal penghubung antar pelabuhan ini. Berikut adalah beberapa jenis Ro-Ro yang berlayar

Pure Car Carrier (PCC) dan Pure Car and Truck Carrier (PCTC)

PCC Ro-RoPCC khususnya untuk mengangkut mobil, sedangkan PCTC tidak hanya mengangkut mobil tetapi juga truk dan beragam variasi kendaraan roda lainnya. 

Container Vessel + RoRo (ConRo) Ship 

ConRo Ro-RoKapal ini merupakan penggabungan antara truk kontainer dengan RoRo. Interior kapal semacam ini dirancang sedemikian rupa sehingga beban angkut  dapat terdistribusi secara seimbang. Daya angkut kapal ConRo ini mencapai angka 20.000 hingga 50.000 DWT (Dead Weight Tons).

 

General Cargo + RoRo Ship

General Cargo RoroSebuah kapal kargo dengan daya akut normal yang dilengkapi oleh fasilitas RoRo. Kapal ini memiliki daya angkut 2.000 hingga 30.000 DWT.

 

RoPax

RoRo PaxRoPax merupakan istilah yang diberikan kepada kapal yang tak hanya bisa mengangkut mobil tapi juga menyediakan fasilitas yang dapat menunjang kehidupan para pelayar.

 

Complete RoRo Ship 

Complete RoRokapal jenis ini tak memiliki Hatchways yang sering digunakan saat berada pada laut lepas. Walaupun bernama Complete Roro Ship tapi kapal oni hanya mengangkut antara 2.000 hingga 40.000 DWT. 

 

Fungsi

Akhirnya KRI Teluk Sibolga-536 Bersandar di Pelabuhan Roro Kuala Tungkal – Serambi Jambi

Pada prinsipnya kapal ini adalah kapal yang bisa memuat kendaraan yang berjalan masuk kedalam kapal dengan penggeraknya sendiri dan bisa keluar dengan sendiri pula sehingga disebut kapal Roll on – Roll off. Oleh karena itu kapal ini dilengkapi dengan pintu rampa yang bisa terhubung dengan moveable bridge. Secara keseluruhan kapal  RoRo juga tak hanya berguna untuk kepentingan sipil saja, melainkan sektor militer angkatan laut juga menggunakan kapal ini biasanya untuk mengangkut barang yang berasal dari laut maupun dari darat.